JERUK KASTURI
Ada yang mengenalnya dengan sebutan jeruk kasturi, ada pula yang menyebutnya sebagai limau kasturi, bahkan tidak sedikit yang menjulukinya sebagai buah kalamansi. Apa pun nama yang Anda kenal, buah ini memiliki rasa yang khas dan kaya akan manfaat bagi kesehatan tubuh.Jeruk kasturi (Citrus microcarpa) adalah jenis jeruk yang tumbuh pada pohon kecil mirip semak dengan ketinggian maksimal 3-4 meter dan batang yang bercabang banyak. Buahnya bulat dan berukuran kecil mirip jeruk nipis, namun memiliki daging buah yang berwarna jingga.Kulit buah jeruk kasturi berwarna hijau tua saat masih muda, sedangkan saat sudah matang akan berwarna kekuningan. Baik masih muda ataupun matang, rasa buah ini tetaplah masam sehingga jarang dikonsumsi langsung dalam keadaan segar seperti halnya jeruk Medan.Kalamansi merupakan jenis jeruk yang berasal dari Tiongkok, namun kini sudah banyak tumbuh di Asia, termasuk Indonesia. Di Malaysia, buah ini dikenal dengan nama limau kasturi, sedangkan di Filipina disebut sebagai buah kumquat.
Kandungan dan manfaat jeruk kasturi
Limau kasturi merupakan buah yang baik bagi kesehatan karena buah ini hanya mengandung sedikit kalori dan kaya akan serat. Sama seperti jenis jeruk lainnya, jeruk kasturi ini juga kaya akan vitamin C, kalium, air, dan asam sitrat 5,5 persen yang memberi rasa asam pada daging buahnya.Institut Pertanian Bogor (IPB) juga mencatat jeruk kasturi memiliki kandungan dan manfaat bagi kesehatan, seperti:
1. Mencegah kanker
Manfaat limau kasturi ini datang dari kandungan vitamin C (asam askorbat) yang mencapai 40,2 mg/100 ml air dan flavonoid yang mencapai 1,4 mg/100 ml. Vitamin C dan flavonoid dapat bertindak sebagai antioksidan yang mampu menetralkan oksigen reaktif yang dapat merusak sel tubuh dan bersifat kronis seperti kanker.
2. Menurunkan kadar kolesterol jahat dan tekanan darah tinggi
Kemampuan flavonoid dalam menetralisir radikal bebas juga memiliki efek baik lainnya bagi tubuh, yakni mencegah terjadinya peradangan sekaligus menurunkan kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Flavonoid juga dapat mencegah naiknya tekanan darah atau dikenal dengan istilah hipertensi.Sifat antihiperkolesterolimia dan antihipertensi pada jeruk kasturi ini juga sudah pernah diuji pada hewan yang diberi diet tinggi lemak dan tinggi kolesterol. Hasilnya, hewan yang diberi ekstrak jeruk kasturi secara rutin itu menunjukkan terjadinya penurunan lipid.
3. Mencegah penyakit kardiovaskular
Kandungan polifenol dalam jeruk kalamansi alias kasturi juga dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Meski demikian, khasiat ini belum bisa dijelaskan secara ilmiah sehingga klaim tersebut belum bisa menjadikan limau kasturi sebagai pengobatan alternatif pada penderita stroke atau penyakit kardiovaskular lainnya.
Produk olahan jeruk kasturi
Karena jeruk alias limau kasturi ini tidak mungkin dimakan dalam keadaan segar, maka buah ini lebih banyak dipasarkan dalam bentuk olahan. Di Filipina misalnya, buah kalamansi ini sudah banyak dijual sebagai minuman siap saji, penyedap makanan, selai, permen jelly, bahkan bahan tambahan pada kosmetik.Sementara di Indonesia, jeruk kasturi biasanya diolah menjadi sirup yang banyak dikembangkan di daerah Bengkulu. Sirup kalamansi ini dibuat dengan menambahkan penstabil bernama CMC yang berfungsi membuat masa simpan sirup lebih lama, namun tidak menurunkan mutu sirup itu sendiri.Olahan jeruk limau lainnya adalah marmalade alias makanan semi padat mirip selai dengan buah jeruk sebagai bahan utamanya. Pada marmalade, bukan hanya daging jeruk kasturi saja yang digunakan, namun juga bagian kulitnya.Bahan-bahan ini dicampur dengan sukrosa, asam sitrat, pektin, kemudian diaduk hingga konsistensinya berbentuk gel. Makin tinggi kadar pektin dan gula, makin padat produk yang dihasilkan.
Sumber : https://www.sehatq.com/