106-metode-penelitian-pengertian-tujuan-jenis

Mengenal Eritrosit (Sel Darah Merah)

Eritrosit atau sel darah merah adalah salah satu jenis sel darah yang mengalir dalam tubuh Anda, Eritrosit memerankan fungsi penting dalam kelangsungan hidup Anda, yaitu mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Kadar eritrosit Anda harus tetap pada batas normal untuk tetap sehat.


Eritrosit adalah kepingan darah yang berbentuk bulat dengan sedikit ceruk di tengahnya, agak mirip donat. Sel darah ini dibuat di sumsum tulang melalui proses yang disebut erythropoiesis.


Eritrosit memiliki bentuk yang sangat elastis dan dapat berubah bentuk untuk menyesuaikan diri ketika mengalir melewati kapiler darah yang kecil. Sifatnya ini membuat eritrosit mampu menyebar dengan cepat dalam aliran darah untuk sampai ke berbagai organ di tubuh.


Usia sel darah merah biasanya berkisar antara 120 hari (4 bulan). Setelahnya, sel yang sudah tua dan rusak akan dipecah di organ limpa dan digantikan dengan yang baru.


Sel darah yang belum matang disebut dengan retikulosit. Jumlahnya, bisa mencapai 1-2% dari eritrosit keseluruhan.


Hemoglobin dalam sel darah merah berperan mengikat oksigen, membentuk bulatan pada kepingan darah, dan memberikan warna merah pada darah. Nantinya, eritrosit akan mengalir ke seluruh tubuh untuk mengedarkan oksigen.


Fungsi lain sel darah merah adalah membantu proses pertukaran gas oksigen dan karbondioksida di paru-paru ketika bernapas.


Berapa jumlah eritrosit normal?

Jumlah eritrosit normal biasanya dihitung atau diukur kadarnya melalui pemeriksaan yang disebut tes darah lengkap (complete blood count).

Dikutip dari Lab Tests Online, penghitungan sel darah merah dalam pemeriksaan itu mencakup:

  • Red blood cell (RBC), yaitu jumlah sel darah merah dalam sampel darah Anda.
  • Hemoglobin, yaitu jumlah total protein pembawa oksigen dalam darah.
  • Hematokrit, yaitu persentase total volume darah yang terdiri dari sel darah merah.
  • Mean corpuscular (MCV), yaitu ukuran rata-rata eritrosit.
  • Mean corpuscular hemoglobin (MCH), yaitu jumlah rata-rata hemoglobin di dalam eritrosit.
  • Mean corpuscular hemoglobin concentration (MCH), yaitu konsentrasi rata-rata hemoglobin di dalam eritrosit.
  • Red cell distribution width (RDW), yaitu variasi ukuran eritrosit.
  • Retikulosit, yaitu jumlah absolut atau persentase eritrosit muda yang baru terbentuk dalam sampel darah Anda.

Dokter akan mengukur jumlah sel darah merah Anda untuk membantu mendiagnosis kondisi medis dan mempelajari lebih lanjut tentang kesehatan Anda. Jumlah eritrosit normal adalah:

·        Pria: 4,7 – 6,1 juta per mikroliter darah

·        Wanita: 4,2 – 5,4 juta per mikroliter darah

·        Anak-anak: 4 – 5,5 juta per mikroliter darah


Sementara itu, jumlah normal komponen lain yang diperiksa dalam tes darah merah adalah:

·         Hemoglobin: Pada laki-laki sebesar 13,2 – 16,6 gram/dL, sedangkan pada perempuan sebesar 11,6 – 15,0 gram/dL

·         Hematokrit: Pada laki-laki sebesar 38,3 – 48,6 persen, sedangkan pada perempuan sebesar 35,5 – 44,9 persen

Anda mungkin akan memerlukan lebih banyak tes untuk menentukan apa yang menyebabkan jumlah sel darah Anda tinggi atau rendah. Salah satunya termasuk tes untuk mencari kondisi yang menyebabkan tubuh Anda menghasilkan terlalu banyak sel darah merah, seperti tes gagal jantung, atau tes untuk mendeteksi gangguan yang membatasi suplai oksigen Anda, seperti sleep apnea.


Apa artinya jika hasilnya abnormal?

Jumlahnya yang tidak normal dapat menyebabkan gejala tertentu pada tubuh Anda. Anda dapat memeriksa gejala yang Anda curigai di sini.

Jika Anda memiliki eritrosit tinggi, Anda bisa mengalami gejala seperti:

·         Kelelahan

·         Sesak napas

·         Nyeri sendi

·         Kulit gatal, terutama setelah mandi

·         Mengalami gangguan tidur

Jika Anda memiliki jumlah eritrosit rendah, gejala bisa termasuk:

·         Kelelahan

·         Sesak napas

·         Pusing dan terasa lemah, terutama ketika mengubah posisi badan dan kepala dengan cepat

·         Peningkatan denyut jantung

·         Sakit kepala

·         Kulit pucat

Apa penyebab kadar eritrosit tinggi?

Eritrosit yang tinggi dapat menandai adanya penyakit atau gangguan kesehatan tertentu, meski tidak selalu demikian. Kebiasaan gaya hidup tidak sehat juga dapat menyebabkan jumlah sel darah merah jadi tinggi.

Kondisi medis yang dapat menyebabkan peningkatan sel darah ini meliputi:

·         Gagal jantung

·         Penyakit jantung kongenital (bawaan)

·         Polisitemia vera (gangguan darah di mana sumsum tulang menghasilkan terlalu banyak sel darah merah)

·         Tumor ginjal

·         Penyakit paru-paru, seperti emfisema, PPOK, fibrosis paru (jaringan paru menjadi bekas luka)

·         Hipoksia (kadar oksigen darah rendah)

·         Paparan karbon monoksida (biasanya karena merokok)

Faktor gaya hidup yang dapat menyebabkan jumlah sel darah merah yang tinggi termasuk:

·         Anda merokok

·         Tinggal di dataran yang tinggi seperti pegunungan

·         Minum obat penambah energi atau obat hormon lainnya seperti steroid anabolik (misalnya, testosteron sintetis) atau erythropoietin

Bagaimana cara mengatasi kadar sel darah merah yang tinggi?

Jika jumlah sel darah merah tinggi, dokter Anda dapat merekomendasikan prosedur atau obat untuk menurunkannya.

Dalam prosedur yang disebut phlebotomy, dokter akan memasukkan jarum ke pembuluh darah Anda dan mengalirkan darah melalui tabung ke dalam kantong atau wadah. Anda mungkin perlu menjalani prosedur ini secara berulang sampai tingkat eritrosit Anda mendekati normal.

Jika Anda didiagnosis dengan polisitemia vera atau penyakit sumsum tulang, dokter Anda mungkin juga akan meresepkan obat yang disebut hidroksiurea untuk memperlambat produksi eritrosit.

Anda harus memeriksakan diri ke dokter secara teratur saat mengambil hidroksiurea untuk memastikan kadarnya tidak turun terlalu rendah.

Apa penyebab kadar eritrosit rendah?

Jumlah sel darah yang rendah biasanya disebabkan oleh:

·         Anemia

·         Kegagalan sumsum tulang

·         Kekurangan erythropoietin, yang merupakan penyebab utama anemia pada pasien dengan penyakit ginjal kronis

·         Hemolisis, atau kerusakan sel darah merah yang disebabkan oleh transfusi dan cedera pembuluh darah

·         Perdarahan internal atau eksternal

·         Leukemia

·         Malnutrisi

·         Multiple myeloma, kanker sel plasma di sumsum tulang