106-metode-penelitian-pengertian-tujuan-jenis

Pemeriksaan Most Probable Number (MPN) Coliform dan Colifecal

Pemeriksaan Most Probable Number (MPN) Coliform dan Colifecal Pada air minum isi ulang dari depot air minum isi ulang di Kelurahan Delima Kota Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh manusia mengandung air. Air juga salah satu sumber utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dalam penggunaan air bukan saja jumlah air yang penting, tetapi mutu air juga sangat menentukan apakah air tersebut higenis atau layak untuk dikomsumsi. Air yang dapat dikomsumsi dapat diartikan sebagai air bebas dari jenis bakteri yang berbahaya (Chandra, 2006).

Air minum isi ulang adalah air yang mengalami proses pemurnian baik secara penyinaran Ultraviolet, Ozonisasi, ataupun keduanya melalui berbagai tahap filtrasi untuk mendapatkan air bersih yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Pada saat sekarang ini kesadaran masyarakat untuk mendapatkan air yang memenuhi syarat kesehatan semakin meningkat. Seiring dengan hal tersebut maka semakin menjamur pula depot air minum isi ulang yang menyediakan air siap minum. Selain murah, air minum isi ulang juga bisa dijumpai di berbagai tempat, tetapi kemungkinan besar bisa ditumbuhi bakteri. Hal ini disebabkan karena tidak semua depot air minum isi ulang melakukan pengolahan secara tepat dan benar, misalnya kualitas air baku yang digunakan, jenis peralatan yang digunakan, perawatan peralatan dan penanganan air hasil pengolahan. Pengolahan air minum di depot air minum isi ulang tidak seluruhnya dilakukan secara otomatis sehingga dapat mempengaruhi kualitas air yang dihasilkan, dengan demikian kualitasnya masih perlu dikaji dalam rangka pengamanan kualitas airnya (Athena, 2003).

Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 907/Menkes/SK/VII/2002, salah satu parameter kualitas air minum yang dapat dikonsumsi adalah yang bebas dari bakteri Escherichia coli. Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Athena, (2003) menunjukkan adanya bakteri Coliformdan Colifecaldalam jumlah yang cukup tinggi dalam air minum isi ulang dari depot air minum isi ulang di

1

2

Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang Pemeriksaan Most Probable Number(MPN)Coliform dan Colifecal Padaair minum isi ulang dari depot air minum isi ulang di Kelurahan Delima Kota Pekanbaru.

Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, dapat di tarik rumusan masalah berapakah indeks MPNColiform dan ColifecalPada air minum isi ulang dari depot air minum isi ulang di Kelurahan Delima Kota Pekanbaru?

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Untuk mengetahui indeks MPN Coliform dan Colifecal Pada air minum isi ulang dari depot air minum isi ulang di Kelurahan Delima Kota Pekanbaru

Tujuan khusus

  1. indeks MPN Coliform dan Colifecal Pada air minum isi ulang dari depot air minum isi ulang di Kelurahan Delima Kota Pekanbaru
  2. Untuk mengetahui apakah air minum isi ulang dari depot air minum isi ulang di Kelurahan Delima Kota Pekanbaru sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No. 907/Menkes/SK/VII/2002

Manfaat Penelitian

Bagi Peneliti

Memberikan informasi tentang persyaratan air minum isi ulang secara bakterilogi

3

Bagi Instansi Pendidikan

Menambah referensi perpustakaan SMK Jurusan Analis Kesehatan Yayasan Abdurrab Pekanbaru khususnya dalam bidang mikrobiologi.

Bagi masyarakat

Memberikan informasi dan kesadaran adanya dampak kesehatan yang akan ditimbulkan akibat dari mengkonsumsi air minum dari depot air minum isi ulang tidak memenuhi syarat kesehatan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Depot Air Minum

Pengertian Depot Air Minum

Depot air minum adalah usaha industri yang melakukan proses pengolahan airbaku menjadi air minum dan menjual langsung kepada konsumen. Proses pengolahan air pada depot air minum pada prinsipnya adalah filtrasi (penyaringan) dan desinfeksi. Proses filtrasi dimaksudkan selain untuk memisahkan kontaminan tersuspensi juga memisahkan campuran yang berbentuk koloid termasuk mikroorganisme dari dalam air, sedangkan desinfeksi dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme yang tidak tersaring pada proses sebelumnya (Athena, 2003).

Proses Produksi Depot Air Minum

Menurut Keputusan Menperindag RI Nomor 651/MPP/Kep/l0/2004 tentangPersyaratan Teknis Depot Air Minum dan Perdagangannya, urutan proses produksi air minum di depot air minum adalah sebagai berikut :

  1. Penampungan air baku dan syarat bak penampung

Air baku yang diambil dari sumbernya diangkut dengan menggunakan tangkidan selanjutnya ditampung dalam bak atau tangki penampung (reservoir). Bakpenampung harus dibuat dari bahan tara pangan (food grade), harus bebas dari bahan-bahan yang dapat mencemari air. Tangki pengangkutan mempunyai persyaratan yang terdiri atas :

  1. Khusus digunakan untuk air minum
  2. Mudah dibersihkan serta di desinfektan dan diberi pengaman
  3. Harus mempunyai manhole
  4. Pengisian dan pengeluaran air harus melalui kran

4

5

  1. Selang dan pompa yang dipakai untuk bongkar muat air baku harus diberipenutup yang baik, disimpan dengan aman dan dilindungi dari kemungkinankontaminasi. Tangki, galang, pompa dan sambungan harus terbuat dari bahan tara pangan (food grade), tahan korosi dan bahan kimia yang dapat mencemari air. Tangki pengangkutan harus dibersihkan, disanitasi dan desinfeksi bagian luar dan dalam minimal 3 (tiga) bulan
  1. Penyaringan bertahap terdiri dari :
    1. Saringan berasal dari pasir atau saringan lain yang efektif dengan fungsi yangsama. Fungsi saringan pasir adalah menyaring partikel- partikel yang kasar.Bahan yang dipakai adalah butir-butir silica (SiO2) minimal 80%.
    2. Saringan karbon aktif yang berasal dari batu bara atau batok kelapa berfungsisebagai penyerap bau, rasa, warna, sisa khlor dan bahan organik. Daya serapterhadap Iodine (I2) minimal 75%.
    3. Saringan/Filter lainnya yang berfungsi sebagai saringan halus berukuranmaksimal 10 (sepuluh)
  2. Desinfeksi

Desinfeksi dilakukan untuk membunuh kuman patogen. Proses desinfeksidengan menggunakan ozon (O3) berlangsung dalam tangki atau alat pencampur ozon lainnya dengan konsentrasi ozon minimal 0,1 ppm dan residu ozon sesaat setelah pengisian berkisar antara 0,06 - 0,1 ppm. Tindakan desinfeksi selain menggunakan ozon, dapat dilakukan dengan cara penyinaran Ultra Violet (UV) dengan panjang gelombang 254 nm

  1. Pembilasan, Pencucian dan Sterilisasi Wadah

Depot air minum wajib memeriksa wadah yangdibawa konsumen dan menolak wadah yang dianggap tidak layak untukdigunakan sebagai tempat air minum. Wadah yang akan diisi harus disanitasidengan menggunakan ozon (O3) atau air ozon (air yang mengandung

6

ozon).Bilamana dilakukan pencucian maka harus dilakukan dengan menggunakanberbagai jenis deterjen tara pangan (food grade) dan air bersih dengan suhuberkisar 60-850C, kemudian dibilas dengan air minum/air produk secukupnyauntuk menghilangkan sisa-sisa deterjen yang dipergunakan untuk mencuci.

  1. Pengisian

Pengisian wadah dilakukan dengan menggunakan alat dan mesin sertadilakukan dalam tempat pengisian yang hygienis.

Syarat - Syarat Air Minum

Syarat - syarat air minum menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002 meliputi sebagai berikut :

  1. Syarat fisik

Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah air harus jernih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa.

  1. Syarat Bakteriologi

Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala bakteri, terutama bakteri patogen. Cara untuk mengetahui apakah air minum terkontaminasi oleh bakteri patogen adalah dengan memeriksa sampel (contoh) air tersebut.

  1. Syarat Kimia

Tidak mengandung senyawa yang mempunyai efek yang berbahaya bagi kesehatan manusia, zat - zat mineral / zat - zat kimia tertentu dalam jumlah melampaui batas yang telah ditentukan (Suwitra, 2004).

  • Bakteri Coliform dan Bakteri Colifecal
    • Bakteri Coliform

Coliformadalah kelompok bakteri indikator untuk menentukan kualitas/mutu dari lingkungan air, tanah atau makanan. Kelompok bakteri ini berasal dari

7

sistem pencernaan binatang termasuk manusia dan juga pada tinja. Ciri-ciri dari bakteri Coliformadalah merupakan gram negatif, mikroba tidak berspora, mampu mempermentasi laktosa menjadi gas dan asam pada suhu 35-37OC (Soemarno, 2001).

Eschericia coli adalah salah satu bakteri patogen yang tergolong Coliform dan hidup secara normal di dalam kotoran manusia maupun hewan sehingga Eschericia coli digunakan sebagai bakteri indikator pencemaran air yang berasal dari kotoran hewan berdarah panas (Jawetz, 2000).

Bakteri Coliform dapat dibedakan menjadi dua grup yaitu :Coliform fekal misalnya Escherichia coli dan Coliform nonfekal misalnya Enterobacter aerogenes. Escherichia coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan atau manusia, sedangkan Enterobacter aerogenes biasanya ditemukan pada hewan atau tanam - tanaman yang telah mati. Jadi, adanya Escherichia coli dalam air minum menunjukkan bahwa air minum itu pernah terkontaminasi feses manusia dan mungkin dapat mengandung pathogen usus. Oleh karena itu, standar air minum masyarakat Escherichia coli harus nol dalam 100 ml (Entjang, 2003).

  • Bakteri Colifecal

Bakteri Colifecal adalah bakteri golongan Coli, yang ditandai dengan kemampuan bakteri ini menguraikan laktosa menjadi asam dan gas di dalam media Brilliant Green Laktose Bile Broth, bakteri ini mampu tumbuh pada inkubasi suhu 44,5oC selama 24 – 48 jam (Soemarno, 2001).

Bakteri Colifekal adalah bakteri yang berasal dari kotoran manusia atau hewan. Bakeri ini bisa masuk ke perairan bila ada hubungan feses yang masuk ke dalam badan air. Kalau terdeteksi adanya bakteri Colifekal yang berlebihan di dalam air maka air itu kemungkinan tercemar sehingga tidak bisa dijadikan sebagai sumber air bersih.

8

  • Metode MPN Coli (Most Probable Number)

MPN adalah suatu metode untuk menaksir suatu populasi mikrobial dilahan, perairan dan produk agrikultur. Metoda ini digunakan untuk menaksir populasi mikrobial berdasarkan pada ukuran kualitatif spesifik dari jasad renik yang sedang terhitung. Menetapkan adanya bakteri Coliform dalam contoh air dan memperoleh indeks berdasarkan tabel MPN untuk menyatakan perkiraan jumlah Coliform dalam sampel.

Menurut Depkes (2002), ada dua macam ragam tanaman yang sering digunakan yaitu ragam I untuk spesimen yang sudah diolah atau angka kumannya diperkirakan rendah, digunakan ragam 5x10, 1x1, 1x0,1 ml. Ragam II untuk spesimen yang belum diolah atau angka kumannya diperkirakan tinggi (misalnya air sumur, air sungai, air mata air dan sebagainya)., digunakan ragam 5x10, 5x1, 5x0,1 ml, mungkin dapat dilanjutkan dengan 5x0,01 ml.

Menurut Sukamto (2000), metode MPN terbagi atas tiga tahap yaitu :

  1. Uji Penduga (Presumptive test)

Merupakan tes pendahuluan tentang ada tidaknya kehadiran bakteri Coliform berdasarkan terbentuknya asam dan gas disebabkan karena fermentasi laktosa oleh bakteri golongan coli.

  1. Uji Penegasan (Corfirmed test)

Hasil uji dugaan dilanjutkan dengan uji ketetapan. Dari tabung yang positif terbentuk asam dan gas terutama pada masa inkubasi 24 - 48 jam, suspensi ditanamkan pada media Eosin MethylenBiru Agar (EMBA) Secara Aseptik dengan menggunakan jarum inokulasi.

  1. Uji Pelengkap (Completed test)

Pengujian selanjutnya dilanjutkan dengan uji kelengkapan untuk menentukan bakteri Escherichia coli. Dari koloni yang berwarna pada uji ketetapan diinokulasikan ke dalam medium kaldu laktosa dan medium agar miring Nutrien Agar (NA), dengan jarum inokulasi secara aseptik.

BAB III METODE PENELITIAN

  • Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Most Probable Number (MPN) untuk melakukan uji Coliform dan Colifecal secara eksperimen laboratory.

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2017 di Laboratorium Mikrobiologi SMK Abdurrab Pekanbaru.

Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalahsemuaair minum dari depot air minum yang ada di Kelurahan Delima Kota Pekanbaru.Sampel diambil menggunakan botol steril yang kemudian di bawah ke laboratorium mikrobiologi SMK Abdurrab Pekanbaru.

Alat dan Bahan

  • Alat

Tabung reaksi dan rak tabung, tabung durham, erlenmeyer 250 ml, pipet takar 10 ml, pipet ukur 1 ml, Pipet tetes, tissue, kain lap, korek api, kapas, ose cincin, gelas ukur 100 ml, timbangan analitik, batang pengaduk, beaker glass 250 ml, oven, autoclave, inkubator, spatula, inkubator, label, botol sampel , lampu spirtus, dll.

Bahan

Laktosa Broth (LB), Brilliant Green Laktosa Broth (BGLB)

9

10

Prosedur Kerja

  • Sterilisasi

Alat-alat yang

akandisterilkandicuciterlebihdahuludandikeringkanlaludibungkusdenganke rtaskoran, kemudiandimasukkandalam oven padasuhu 170oC selama 1- 2 jam.

Pembuatan Media

  1. Media LB Single
    • Ditimbang media LB1,3 g (dari pembuatan )

masukkankedalamerlenmeyertambahkan

100

ml

aquadestdiadukhinggahomogen

· Masukkan media LB singleke

dalamtabungreaksi

yang

berisitabungdurhamdenganposisiterbalik

sebanyak 6

ml

dantutuptabungreaksidengankapas.

  
  • Sterilkandenganmenggunakanautoclavepadasuhu 121oC selama 15 menit.
  1. Media LB Triple
    • Ditimbang media LB 7,8 g (dari pembuatan x 3)

masukkankedalam erlenmeyer tambahkan200 ml aquadestdiadukhinggahomogen.

  • Masukkan media LB triplekedalamtabungreaksi yang berisitabungdurhamdenganposisiterbalik sebanyak 6 ml dantutuptabungreaksidengankapas.
  • Sterilkandenganmenggunakanautoclavepadasuhu 121oC selama 15 menit.

11

c. Media BGLB

  • Ditimbang media BGLB 16 g (dari penimbangan )

masukkankedalamerlenmeyertambahkan 400 ml aquadest diadukhinggahomogen.

  • Masukkan media BGLB kedalamtabungreaksi yang telahberisitabungdurhamdenganposisiterbaliksebanyak 6 ml dantutupmenggunakankapas
  • Sterilkandenganmenggunakanautoclavepadasuhu 121oC selama 15 menit.
  • Setelahcukupwaktukeluarkantabungreaksidaridalamautoclave.

Pengambilan Sampel Air Dari Depot Air Minum Secara Bakteriologi

  1. Bersihkan kran dari setiap benda yang menempel yang mungkin dapat mengganggu, dengan kain bersih, bersihkan ujung kran dari setiap kotoran atau
  2. Putar sampai kran terbuka sehingga air mengalir secara maksimal dan biarkan air mengalir 1-2
  3. Mulut kran disterilkan dengan mengunakanalkohol 70%
  4. Buka tutup botol dengan tangan kiri , botol dipegang dengan tangan kanan. Untuk mencegah masuknya debu yang mungkin mengandung mikroorganisme, penutup dipegagng dengan muka menghadap ke bawah.
  5. Sambil memegang penutup, air kran ditampung hingga ¾ bagian botol. Tutup botol hati-hati. Kemudian botol diberi label dan catat suhu air

12

  • Pemeriksaan MPN Coliform dan Colifecal
    1. Uji Pendahuluan (Presumptive Test)
      • Siapkanmediapembenihanlaktosabroth(tripledan single).
      • Sistempenanaman 5:1:1 (LB triple: 5 x 10 ml, LB single: 1 x 1 ml, 1 x 0,1 ml) dipipet 10 ml sampel untuk 5 tabung media LB triple, dipipet 1 ml sampel untuk 1 tabung media LB single dan dipipet 0,1 sampel untuk 1 tabung media LB single.
      • Semuatabungreaksidiinkubasipadaincubatorpadasuhu 37oC selama 2 x 24
      • Setelahmasainkubasi 2 x 24 jam amatiterbentuknyagas (gelembungudarapadatabungdurham).
      • Hasil yang positifdilanjutkankeujipenegasan (Confirmed Test).
    2. UjiPenegasan(Confirmed Test)
      • Hasil yang positif pada uji awal dilanjutkan diinokulasikan pada media
      • Inkubasisemuatabungpadasuhu 37oC untuk Coliform dan 44,5oCuntuk Colifecalselama 24 - 48
      • Setelah 24 - 48 jam pembentukan gas padatabungdurhamdalam media BGLB memperkuatbuktiadanyabakteriColiform dan Colifecal,kemudian indeks MPN dibaca pada tabel MPN (Terlampir).

Analisa Data

Analisa data bakteri Colifecal dan Coliform dilakukan dengan menghitung jumlah tabung yang positif pada uji penegasan dan mencocokkannya dengan tabel MPN (dapat dilihat pada lampiran I) kemudian ditabulasikan dalam bentuk tabel dan dibahas secara deskriptif.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

  • Hasil Penelitian

Penelitian yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi SMK Abdurrab Pekanbaru tentang Pemeriksaan Most Probable Number (MPN) Coliform dan Colifecal Pada air minum isi ulang dari depot air minum isi ulang di Kelurahan Delima Kota Pekanbaru. Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dapat dilihat dibawah ini.

Tabel 4.1


Hasil Pertumbuhan Pada Medium Laktosa Broth (Uji Pendahuluan)

Hasil Pertumbuhan Pada

Sampel Air

No

5 x 10ml

1 x 1ml

1 x 0,1ml

 

Sampel Air

1 0

0

0

0/100 ml sampel

2 Sampel Air 1

0

0

2,2/100 ml sampel

3 Sampel Air 1

0

0

2,2/100 ml sampel

4 Sampel Air 0

0

0

0/100 ml sampel

 

Minum

Laktosa Broth Index MPN Coli

Minum 1

Minum2 Minum3

Minum4

Pada tabel 4.1 diatas dapat dilihat hasil pertumbuhan pada media laktosa broth pada sampel air minum 1 didapatkan hasil pertumbuhan 0:0:0,sample air minum 2 1:0:0,sampel air minum 3 1:0:0dan sampel air minum4 0:0:0.

13

14

Tabel 4.2

Hasil Pertumbuhan Pada Medium Brilliant Green Laktosa Broth (BGLB) (uji penegasan)

Sampel Air

Hasil Pertumbuhan Pada BGLB Prasyaratan

No

Minum

Suhu 370C

Index MPN Coli

0/100 ml

Suhu 440C

Index MPN Coli

0/100 ml

Kemenkes 2002

1 Sampel Air 2 0:0:0

Sampel Air 3

2 0:0:0

sampel 0/100 ml sampel

0:0:0

0:0:0

sampel 0/100 ml sampel

Coliform 0/100 ml sampel

Pada tabel 4.2 diatas dapat dilihat hasil pertumbuhan pada suhu 37°C pada sampel air minum 2 adalah 0:0:0dengan indeks MPN Coli sebanyak 0/100 ml sampel, dan pada sampel air minum 3 adalah 0:0:0 dengan indeks MPN Coli sebanyak 0/100 ml sampel.

Hasil pertumbuhan pada suhu 44°C pada sampel air minum 2 adalah 0:0:0dengan indeks MPN Coli sebanyak 0/100 ml sampel, dan pada sampel air minum 3 adalah 0:0:0 dengan indeks MPN Coli sebanyak 0/100 ml sampel.

Pembahasan

Pada penelitian tentang pemeriksaan Most Probable Number (MPN) Coliform dan Colifecal pada air minum isi ulang dari depot air minum isi ulang di Kelurahan Delima Kota Pekanbaruditanam pada medium laktosa broth inkubasi selama 2 x 24 jam. Hasil pertumbuhan pada medium laktosa broth (uji pendahuluan) terjadi kekeruhan dan pembentukan gas pada beberapa tabung, maka hasil uji pendahuluan yang positif dilanjutkan pada uji penegasan dengan dua seri pengeraman yaitu pada

15

suhu 37oC untuk Coliform dikarenakan bakteri Coliform mampu mempermentasikan laktosa menjadi gas dan asam pada suhu 37oC dan suhu 44,5oC untuk Colifecal.

Hasil penelitian menunjukkan tidak ditemukan bakteri Coliform pada sampel air minumyang di ambil dari depot air minum isi ulang di Kelurahan Delima Kota Pekanbaru. Oleh karena itu air minum isi ulang pada depot air di Kelurahan Delima Kota Pekanbaru sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RINomor 907/MENKES/SK/VII/2002tentang persyaratan air minum.

Penelitian yang dilakukan oleh Athena, (2003) yang menunjukkan adanya bakteri Coliform dan Colifecal dalam jumlah yang cukup tinggi dalam air minum isi ulang dari depot air minum isi ulang di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi, sedangkan pemeriksaan air minum isi ulang pada depot air minum yang telah dilakukan di Kelurahan Delima Kota Pekanbaru tidak ditemukan bakteri Coliform dan Colifecal hal ini karena pelaku usahan depot air minum isi ulang sudah mulai memperhatikan tentang kualitas air dan kebersihan dari depot air minum disamping pengawasan yang dilakukan oleh dinas kesehatan kota pekanbaru terhadap depot air minum isi ulang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  • Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Most Probable NumberColiform dan Colifecalyang telah dilakukan pada sampel air minum isi ulang dari depot air minum isi ulangdi Kelurahan Delima Kota Pekanbarudapat disimpulkan, yaitu :

  1. IndeksMost Probable NumberColiform dan Colifecal pada air minum isi ulang dari depot air minum isi ulang di Keluran Delima Kota Pekanbru adalah 0/100ml
  2. Air minum isi ulang dari depot air minum isi ulang di Kelurahan Delima Kota Pekanbaru sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No. 907/Menkes/SK/VII/2002 sehingga air layak untuk dikonsumsi

Saran

  1. Disarankan pada penelitian selanjutnya untuk melakukan pemeriksaan air minum isi ulang dari aspek
  2. BagiInstitusiPendidikanmendapattambahanilmudanberbagai pengetahuan tentang pemeriksaan MPN coli pada depot air
  3. Disarankanpadamasyarakat agar lebih cermat dalam memilih dan mengkonsumsi air minum isi

The online FancyText generator will make your words stand out when posting on social media.